Jumat, 15 Desember 2017

Apa yang sudah kita siapkan untuk KEMATIAN?



Sudah dua kali ini saya bertemu dengan mobil ini. Mobil pertama berbeda, namun dengan tema yang sama, "JASA BEBERSIH MASJID GRATIS".
Sontak saya berkata Mashaa Allah.. Ketika banyak orang yang sibuk mengejar duniawi: (1)besok makan apa lagi ya, dimana yaa (2)besok gajian beli apa yaa (3)ah, besok beli tas/sepatu/lain2nya ah biar gak bosen itu2 aja (4)dan lain-lain, dan lain-lain keduniawian.

Lalu, pernahkah kita bertanya, (1)besok kalau aku mati gimana ya? (2)atau kalau sejam lagi, semenit lagi, bahkan detik ini juga kemudian aku tiba2 mati gimana ya?

Apa yang sudah kita siapkan untuk KEMATIAN itu? Karena kita tidak tahu kapan kematian itu akan datang. Sejatinya rahasia Illahi.
Apa yang kita harapkan setelah mati?
Ya, tentu SURGA ALLAH.
Kematian adalah rahmatan Illahi. Pintu terdekat menuju SURGA, juga NERAKA.
Tidak ada hal lain yang ditunggu2 oleh Sahabat Nabi Muhammad Salallahualayhiwassalam saat itu, selain kematian. Dengan kematian, mereka berbahagia karena akan segera bertemu dengan Rabbnya. Tentu dengan membawa bekal yang Allah terima berupa amalan2 baik. Pahala2 yang dikumpulkan di dunia sbg tiket masuk surga Allah.

Bagaimana dengan saya? Demi Allah begitu banyak dosa2 saya di masa lalu dan sekarang. Begitu sedikit amalan2 dan ajaran2 Allah yang masih belum saya laksanakan. Tapi saya tidak menyerah. Saya MAU TERUS BERPROSES, berusaha mendekat pada Allah. Dengan harapan mendapat surga. Dengan cita2 mati syahid.
Dengan target itu, Alhamdulilah Allah selalu ingatkan saya dengan banyak pertanyaan melalui hati dan pikiran saya. Melalui orang2 dan alam yang mengajak saya untuk terus ingat Allah dan selalu selalu Allah munculkan pertanyaan,
Sudah sholat?
Sudah sodaqoh?
Sudah bersyukur?
Sudah hindarin penyakit hati?
Sudah minta maaf?
Sudah memaafkan?
Sudah mendoakan keluargamu?
Sudah mendoakan saudaramu sesama Muslim?
Sudah mendoakan mereka yang di Palestina, Syiria, dan tempat2 lain?
Sudah membantu keluargamu?
Sudah membantu saudaramu Muslim?
Sudah mengingatkan saudaramu?


Apa amalanmu hari ini?
Apa yang sudah kamu pelajari hari ini?
Apakah sudah kamu tambah ilmumu?
Apakah sudah benar caramu beribadah pada Rabbmu?
Apa ibadah yang tertinggal hari ini?
Apakah yang sudah kamu berikan hari ini untuk sesamamu?
Adakah hari ini yang terlukai hatinya karenamu?
Adakah hal yang bermanfaat yang kamu lakukan hari ini?
Bagaimana dengan ilmumu? Bertambah? Berkurang? Hilang?
Bagaimana dengan imanmu? Bertambah? Menurun? Hilang?

Dan masih banyak lagi pertanyaan2 setema itu.
Dan ketika pertanyaan2 bertubi2 muncul, saya hanya bisa menangis.
Betapa proses hijrah saya masih sangat2 jauh dari sempurna.
Saya belum punya bekal untuk mencapai surga-Nya.
Sangat jauh dari para sahabiyat yang berlomba2 mengejar kematian: mati syahid.
Sedangkan saya? Saya belum bisa seperti para sahabiyat.
Saya terus meminta Allah agar Dia memberi waktu pada saya untuk dapat mengumpulkan dulu pahala di dunia dengan amalan2 baik, ibadah yang sempurna, sesuai yang Allah mau.
Karena saya tahu, tidak ada yang dapat saya lakukan lagi ketika kematian datang. Sudah tidak ada yang bisa saya lakukan lagi di alam kubur, di akhirat.
Dan jika itu terjadi, hanya pada Allah saya meminta ampunan dan surga dgn memohon2 belas kasih membawa amalan yang sangat sedikit ini. Dan hanya syafa'at Nabi Muhammad serta teman2 mukmin yang saya harapkan sbg penolong saya agar turut serta di bawa ke surga Allah.


Teman-teman, betapa saya takut akan kematian karena baru sedikitnya amalan2 yg saya kumpulkan ini.
Jikalau nanti, hari ini, besok, atau besok2nya saya mati, dari lubuk hati yang terdalam saya minta maaf dan mohon maafkan saya. Mohon doakan saya agar terhindar dari siksa kubur dan jauh dr neraka Allah.
Teman-temanku yang beriman, jika dunia sudah tidak ada, dan engkau mendapatkan surga Allah, TOLONG carilah saya. Adakah saya di surga bersama kalian?
Jika kalian tak menemukan saya di SURGA, carilah saya di NERAKA. Tolong mintakan ampunan Allah untuk saya. Dan bawa saya turut serta bersama kalian di Jannah Allah..
Ya Allah, Ya Rahman, Ya Rahim..
Ampunilah dosa2 kami..
Ampunilah kami Ya Allah..
Tuntunlah kami, bimbinglah kami untuk jadi sebaik2nya seorang muslim..
Ingatkanlah kami selalu akan neraka-Mu agar selalu takut pada-Mu dan menjauhi apa yang membuat kami masuk ke dalamnya.
Ingatkan kami selalu akan surga-Mu agar selalu ingat akan janji-janji Mu tentang surga dan cara memasukinya..
Semoga Ya Allah, kami semua adalah ahli surga-Mu..
Kabulkanlah doa kami Ya Rabb.. aamiin..

Aku dan Nabi Zakaria

Betapa waktu begitu cepat berlalu.. Begitu tersadar, pernikahan ini akan menginjak tahun ke-4 ditahun 2018, yg akan datang tak lebih dari 1,5 bulan lagi. Semoga pernikahan ini menjadi ibadah yang Kau ridhoi Yaa Allah.. Bimbinglah kami menjadi hambaMu yang pandai bersyukur, bersemangat dalam mengejarMu, dan menjadi sebaik-baik suami istri. Dan bila waktunya tiba, semoga kami dapat menjadi orangtua bagi anak-anak kami. Semoga Engkau segera karuniakan kami ciptaanMu Yaa Allah, izinkan kami mendidik titipanMu menjadi anak yg sholeh sholehah. Anak-anak yang cerdas, yg akan menjadi pembela agamaMu, yang berguna bagi manusia lainnya. Aamiin..
Tak pernah bosan hamba memohon, laiknya Nabi Zakaria.
ﻭَﻟَﻢْ ﺃَﻛُﻦْ ﺑِﺪُﻋَﺎﺋِﻚَ ﺭَﺏِّ ﺷَﻘِﻴًّﺎ
“ Dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Rabbku ”..
Belum pernah sedikitpun hamba kecewa Yaa Allah terhadapMu. Hanya karena blm Kau karuniai anak, tak menurunkan iman hamba padaMu. Bagaimana mgkn menurun, sedangkan Kau terus saja memberi;
.udara yg sampai detik ini dpt hamba nikmati, sehingga hamba masih bernapas sampai sekarang
.kesehatan yg sampai detik ini hamba rasakan
.kemudahan dalam belajar agamaMu
.kemudahan dalam berbagai urusan
.ketidaksulitan dalam mengais rezeki
.rezeki yg selalu saja hadir
.hidup yg berkecukupan
.suami yg baik dan bertanggungjawab
.keluarga yg penyayang dan penuh perhatian
.doa-doa yang selalu Kau dengarkan dan yang pastinya akan Kau kabulkan atau Kau jadikan pahala utk penolong hamba di yaumul hisab.. Alhamdulilah 'ala kulli hal.. Teman-temanku, apalagi yg tidak kita syukuri dalam hidup ini? Betapa Allah Maha Pengasih dan Maha Pemurah.
Betapa nikmat itu sangat indah jika kita tidak mengeluh dan lebih banyak bersyukur. 
Semoga hidup kita selalu dirahmati Allah yaa, aamiin..

Notes:
Nabi Zakaria waktu itu umurnya 30 tahun. Istrinya berumur 20 tahun.
Beliau berdoa, meminta pada Allah yang istrinya mandul agar dikarunia anak.
10 tahun beliau berdoa, belum dikabulkan.
20 tahun, belum.
30 tahun, belum.
50 tahun, belum.
70 tahun berdoa, akhirnya dikabulkan Allah.. Lahirlah Nabi Yahya..
Masya allah,. Semoga bisa selalu sabar seperti Nabi Zakaria dalam meminta pada Allah.
Tiada yang ta mungkin bagi Allah..
Sabar dan nikmati proses, karena selalu ada pahala dikeduanya..

My Pregnancy (9) ~ 24 Agustus 2018 #bukanpreeklamsia

Jumat, 24 Agustus 2018 Hari ini sebenernya cuma rencana buat kontrol ke bidan aja. Tp realita berkata lain. Pagi menjelang siang, usai b...