Rabu, 24 Juni 2015

Review Hotel di Bali edisi Bolang

Sesuai janji saya, saya akan review hotel waktu ngebolang di Bali beberapa bulan lalu ya.
Jadi waktu itu, tepatnya bulan Januari, satu bulan setelah booking tiket pesawat, kami cari-cari hotel via website.
Beberapa website yang kami coba antara lain: traveloka, booking.com, dan nusatrip. Dari tiga dan beberapa website lain hasil googling, kami lebih jatuh hati pada traveloka.

Di traveloka.com ini kita bisa melihat review tentang hotel. Beberapa fasilitas yang bisa kita lihat di web ini yaitu harga hotel, lokasi hotel, beberapa tempat penting yang deket dengan hotel (bandara, objek wisata dll), keterangan hotel yang cukup lengkap, dan ini yang penting, Diskon Harga :D

Saya mulai cari-cari hotel yang terjangkau secara harga dan jarak ke objek wisata yang ingin kami kunjungi. Karena memang ini trip nekat-nekatan dampet (dana mepet) hihihiii.. Jadi kami cari hotel yang di bawah 200.000 namun fasilitasnya lumayan. So, setelah membandingkan dengan banyak hotel lain yang sama harganya tapi beda fasilitasnya, jadilah kami booking di Next Hotel Tuban.

Next Hotel Tuban, sesuai dengan namanya, terletak di daerah Tuban. Kalau dari Bandara Ngurah Rai hanya sekitar 5 menit. Harga normalnya 250.000 , tapi karena waktu itu saya sedang di jam dan hari, dan pilihan hari yang tepat hehehe per night cuma 160.000
Akhirnya saya booking untuk dua malam. Seharusnya sih tiga malam. Rencana pengen ganti hotel gitu yang deket pantai. Jadi bangun pagi langsung landscape pantai wkwkwk. Akhirnya gak jadi juga karena udah malas bawa-bawa barang di hotel untuk pindahan. Jadi kami booking di Januari untuk pemakaian Maret. Dan malam kedua kami booking lagi semalam via traveloka. Kenapa tidak perpanjang di hotel sekalian?
Hehehe
Jadi waktu malam terakhir kami di hotel, kami ke receptionis dan tanya kalo mau perpanjang biaya berapa. Ternyata kena harga normal, 250.000. Ya sudah, kami mundur teratur trus mikir gampang aja. Booking langsung di traveloka yang super ngirit. Booking malam itu selesai, langsung saya tunjukkan kode booking ke receptionis. Selesai.

Kali pertama sampai di hotel ini sekitar pukul 16.00 waktu setempat. Sempat sih membaca review hotel ini si traveloka. Ada yang bilang receptionis nya judes. Jadi memang betul. Saya alami, receptionis nya kurang welcome banget. Bahkan lebih ramahan karyawan Indom***t yang kalo kita belanja dikasih senyum ama sapaan hehe. Kebetulan sore itu yang shift cewek. Nggak kagetlah, untung udah baca review sebelumnya. Jadi ya cuek aja sm si cewek jutek ini. Kami tunjukkan print out booking travelokanya dan diminta deposit 50.000. Deposit ini nantinya dikembalikan ke kita waktu check out.

Kami dapat kamar lantai dua. Berbekal automatic card kamar hotel , kami tinggal gesek saja untuk masuk kamar. Sewaktu masuk kamar, sebelah kiri langsung bertemu dengan kamar mandi shower dan berwastafel. Depan kamarmandi tembok berkaca. Nah baru setelah melangkah beberapa kali kami melihat kasur double deluxe. Kasurnya lumayan empuk dan sudah include dengan bedcover. Di depan kasur ada meja kecil lengkap dengan mini kulkas beserta isinya (drink soda, mineral), water heater, dan sepasang cangkir untuk bikin kopi/teh. Kamar kami berhadapan langsung dengan televisi LED di tembok. Lumayan besar inch nya. Dan channel nya world wide.

Disamping meja tadi, ada lemari baju. Lumayan untuk naruh baju selama tiga malam. Untuk bagian lemari yang paling bawah tersedia brankas dengan kode yang bisa kita setting sesuka hati.
Kamar double deluxe ini sudah ada air conditioner nya. Jangan khawatir bakal kegerahan ya. Berfungsi normal juga kok.
Kamar mandi bisa kita setting untuk air dingin maupun hangat. Begitu juga dengan wastafelnya. Wcloset sudah dudukan kok. Dan ada handuk dua buah untuk guest.

Kalau kita turun ke lantai bawah, nanti bertemu dengan meja receptionis yang di depannya ada pintu menuju kolam renang dan ruang outdoor santai.
Tiap pagi kamar juga dibersihkan sama roomboy. Oh ya, untuk hotel dengan pilihan double deluxe ini saya memang tidak memilih yang include breakfast atau pum dinner. Maklum, saya susah bangun pagi. Dan memang sudah fix sama misua menikmati makanan di luar hotel. Biar lebih gregetttt.. hahaha
Fasilitas seperti laundry, delivery food to room, drink, dll ada kok. Lengkap deh ni hotel.

Kalau menurut kami, dengan harga segitu sudah amat cukup fasilitasnya. Karena kami lebih banyak menghabiskan waktu di luar, jadi yang penting untuk kami cuma ranjang yang nyaman, ada air hangat, televisi, dan akses yang mudah.
Yapss.. selesai untuk review hotel yang saya pakai ya. Jadi dengan harga 480.000 untuk tiga malam sudah amat cukup memuaskan bagi kami.

Terima kasih sudah menyempatkan membaca :)

Sabtu, 20 Juni 2015

Bolang ke Pulau Dewata Bali #3

Selasa,
3 Maret 2015
Pagi sekali kami bangun. Mandi dan sarapan pagi di hotel. Saya lalu menyiapkan barang-barang untuk travelling selanjutnya. Yap, agenda kami hari ini ke Garuda Wisnu Kencana a.k.a GWK, Pantai Dreamland, Pura Luhur Uluwatu.
1. GWK
Dari hotel kami menuju arah timur (kalau nggak salah sebut arah) , yang jelas kami mengikuti plang saja hehehee. Google maps? Always on. Perjalanan sekitar satu jam dari hotel. Saya sempat berhenti di swalayan dulu untuk beli sunblock. Kemarin lupa nggak persiapan sunblock, alhasil ni kaki belang bingit disengat si raja siang. Salah saya juga sih begaya pake hotpants segala hahaha.
Perjalanan menuju GWK ini melewati Universitaa Udayana Bali. Kanan kiri banyak pepohonan dan memang di daerah ini cukup sejuk. Sampai di GWK kami parkir dan membayar tiket masuk, 50.000/orang. Oh ya, di pintu masuk loket terpampang papan agenda acara GWK. Komplit sekali ada keterangan jam dan nama acaranya. Waktu itu kami sampai di tkp jam10an. Kami berkeliling disekitar GWK sambil berselfie ria. Nggak ketinggalan foto ama Bang Wisnu . Lagi-lagi kami dicegat sama orang, biasa dikasih beras dijidat trus suruh kasih uang seikhlasnya. Di Bali ternyata banyak tempat untuk sembahyangnya, jadi dimana kita berada dan ada itu, pasti diberasin jidatnya . Tuhan memang hebat, bisa memberikan buah akal dan seni macam ini. Lihatlah, maha karya dari tangan seorang senjman menghasilkan patung-patung besar yang membuat kami berdecak kagum. Suasana di GWK menentramkan hati. Sejuk. Juga dengan tempat seluas ini kami disuguhi musik khas bali. Penasaran sama musiknya? Coba googling aja, instrumen karya Gus Teja.
Berhubung hampir jam11, Kami segera ke Theater untuk menyaksikan Tarian Bali. Kira-kira kami menikmati tarian sekitar 45menit. Tak lupa selfie aama penarinya hehehe. Lalu kami berjalan-jalan kembali dan ke mushola yang memang difasilitasi di GWK ini, sholat dzuhur.
Keluar dari GWK kami memutuskan untuk langsung ke Pura Uluwatu. Kata mbah google maps Pantai Dreamland jauh. Jadi yaaa, apa boleh buat. Kami ke Uluwatu.
2. Pura Luhur Uluwatu
Perjalanan juga cukup jauh ke Uluwatu ini. Sampai di tkp, kami membayar retribusi. Lupa berapanya yang jelas gak sampai 50k kok. kami diberi selendang warna kuning untuk ditalikan di pinggang. Kurang tahu juga fungsinya apa. Hehehe..
Pura luhur Uluwatu ini kayak semacam bukit. Kalau kita masuk di dalamnya, banyak pepohonan, tapi bukan tipe pohon besar sih. Nah disini banyak monyet berkeliaran. Sepertinya monyet disini memang dianggap suci. Saya sempat meliht bapak-bapak membawa rambutan sekarung. Barangkali memang untuk si monyet-monyet.
Kalau kita sudah sampai dipinggiran pura, kita akan melihat laut luas nan indah. Memang saat itu cuacanya cerah. Angin sepoi-sepoi dan sejuk.
Sewaktu kami jalan untuk melihat pura, si mamas tiba-tiba berteriak
"Mas, awas mas. Awas"
Rupanya ada monyet yang mau mengambil kacamata orang. Si monyet gerakannya cepat sekali, sampai korban tidak sadar.
Mamas saya a.k.a suami, tidak tahu kalau yang dipanggilnya itu ternyata turis.hahaha, pantas saja di mas mas nggak respon . Dikiranya suami, dia indo-china. Putih dan sipit soalnya.
Akhirnya saya bilang ke korban untuk ke pusat informasi.
Memang sih ada peringatan untuk hati-hati dengan barang bawaan seperti kacamata, tas, bungkus plastik, dll. Tapi karena disampaikan lewat TOA dalam bahasa Indonesia, pastilah si turis nggak paham. Yaaa sudah..
Dan kami berjalan lebih waspada. Monyet disini galak-galak .
Pukul 14.00 kami keluar dari Pura Luhut Uluwatu. Tujuan kami selanjutnya ke Joger. Katanya belum afdol kalau belum kesini
Di jalan kami sempat berhenti di warung makan halal, yang jual orang jawa timur. Sederhana, kami makan nasi rames. Harganya disini murah. Lauk telur balado sama es teh. Berdua habis 27.000 seneng deh harga segini hahahaa.. Nyesek soalnya kalau inget makan nasi campur di Tanah Lot (baca.kasusnya di post #2).
3. Joger
Yeayyy sampai juga kami di mbah Joger. Unik memang merchandise disini. Pabrik kata-kata. Kalau di Jogja namanya Dagadu. Kami membeli kaos Joger dan sepatu. Sebetulnya nggak pengen beli sepatu. Tapi karena suami pengen, ya sudah. Saya jadi pengen juga deh hahaha. Kaos disini juga standar harganya. Sesuai sama kualitas. Untuk harga 80.000 sudah bisa dapat kaos dengan bahan cotton combed, adem, alus, dan jahitan rapi men. Kami belanja habis sekitar 500.000an.
Ohya, sebelumnya kami di Tanah Lot juga belanja. Disana ada toko oleh-oleh yang murah. Duh, lupa nama tokonya. Sunset apa gitu. Pokoknya disini kaosnya ada yang mulai dari 20k ~ . Tersedia juga macam-macam oleh-oleh khas Bali seperti Pie susu, sabun, aromaterapi, teh, ganci, tas, lilin, dll. Recommended banget kalau mau belanja disini. 2013 lalu saya juga belanja oleh-olehnya disini.
Yap, cukup belanjanya. Kami sampai di hotel sekitar pukul 16.30. Cuma drop barang saja trus langsung ke Pantai Kuta dan Legian.
4. Pantai Kuta
Pantai Kuta ramai banget jam segini. Sayang nggak dapet sunset. Ada sih, tapi kurang waaaahhh. Menurut saya biasa saja. Kalau mau dibandingin sama Pantai di daerah Wonosari, kabupaten Gunungkidul, DIY a.k.a asal saya, hehehe jauh lebih bagus pantai daerah saya.
5. Pantai Legian
Pantai ini sebelahan sama Kuta. Malah kayaknya gak ada batasnya deh. Karena sudah gelap, jadi kami dapet foto siluet hihihiii.. Pantainya juga biasa saja menurut saya. Tetep TOP Pantai Pandawa (baca post #2) .
Kami sampai hotel sekitar setengah tujuh. Kami mandi dan sholat maghrib. Dan packing untuk pulang esoknya. Duh sedih banget, waktu terasa terlalu cepat. Sebetulnya belum puas. Belum ke Dreamland, Lovina, Bedugul, dll. Tapi ya tetap disyukurilah hehehe. Alhamdulilah sudah diberi rejeki dan bisa sampai sini.
Sampai disini yaa trip ke Balinya.
Thanks for reading my post

Selasa, 02 Juni 2015

Bolang Pulau Dewata Bali #2

Senin, 2 Maret 2015
Kami bangun pukul 7 pagi waktu setempat. Nyenyak sekali tidur semalaman. Kami bergegas mandi dan siap-siap untuk petualangan hari pertama. Jauh-jauh hari kami sudah menyiapkan print out objek wisata yang ada di Bali beserta map-nya, jadi sangat membantu sekali saat sudah sampai disini.
1. Tanah Lot
Sekitar pukul 09.00 kami keluar dari hotel menuju objek wisata Tanah Lot. Perjalanan memakan waktu sekitar 1,5 jam dari hotel. Entah itu waktu normal atau tidak hehe. Soalnya kami hanya mengandalkan intuisi, google map, dan plang yang ada. Di Bali ini tidak pelit penunjuk arah. Selalu ada penunjuk arah untuk menuju berbagai objek wisata. Alhamdulillaaaah nggak nyasar .  Kami sampai di Tanah Lot sekitar pukul 11.00. Tiga tahun lalu saya sudah pernah kesini, jd tidak terlalu wow hehe. Masih sama saja. Ada semacam pantai dan pura di tengah laut. Kalau dulu saya tidak dapat melihat pura dari dekat karena airnya pasang. Nah kali ini kami bisa melangkah ke pura walau hanya sampi tangganya saja sih karena pura hanya boleh untuk sembahyang umat Hindu. Sebelum melangkah ke tangga pura Tanah Lot, kami harus mencuci tangan dan muka dengan air. Disitu ada pemangku adatnya. Lalu kami diberi bunga, diselipkan di telinga, dan diberi beras dijidat. Jadi kayak semacam orang india hahaha. Terakhir kami disuruh infak seikhlasnya. Saya kasih 5.000. Oh ya, untuk masuk pura ini kita harus bayar retribusi ya. Saya lupa tiketnya masuknya berapa. Tapi tidak sampi 50.000 kok untuk kami berdua. Menjelang makan siang, kami cari makan di Tanah Lot. Karena low budget, jd kamj cari warung makan yang kelihatan biasa sederhana. Walau pada akhirnya kami membayar luar biasa haha. Kami masuk di warung makan nasi campur. Penasaran aja dengan namanya. Juga warungnya biasa. Eh ternyata nasi campur itu kalo di Jogja namanua nasi rames. Nasi dikasih lauk dan sayur. Kami minta dua macam sayur dan lauk telur serta dua es teh. Tet tooottt.. abis 60.000 . Bentuk warungnya kayak warung padang yg tersebar di jogja kok. Tp mahalnya mungkin karena di objek wisata. Tetep saya masih heran aja hehehe.. nasi rames a.k.a nasi campur harganya 25.000/porsi lauk telurrrrr.
2. Museum Bali
Awalnya kami pengen ke lokasi yang terkenal dengan Tragedi Bom Bali. Tapi di jalan nyasar sampai museum Bali. Nggak rugi kok. Kami mendapat pengetahuan disini. Museumnya cukup luas. Kira-kira ada tiga blok. Setiap blok ada rumah tradisionalnya. Nah dalam rumah itulah ada banyak barang-barang yang dilindungi hehehe. Ada uang bali jaman dulu, boneka pakai baju adat, cerita leak, dan lain-lain. Oh ya, kami masuk secara gratis. Ada sih pos informasi dan pembayaran. Tapi pas kami lewat pintu tidak diberhentikan tuh. Jadi yaa, gratis hihihiii #janganditiru
3. Pantai Pandawa
Tujuan selanjutnya ke Pantai Pandawa bersama saudara sepupunya suami. Kami berangkat pukul 16.00 waktu setempat setelah dari museum. Pantai Pandawa ini cukup jauh. Perjalanan sekitar 45menit dari hotel. Tapi, luuuuaaaaaarrrrr biiiiiaaaassssaaaa. Bagussss banget sepanjang jalan mendekati pantainya. Kanan kiri kami tebing tinggi. Tebing itu dibentuk sedemikian rupa dan dibuatlah patung beeeessssaaar dewa-dewa umat Hindu. Pantainya juga bagus. Pasirnya putih. Sebenarnya pengen lihat sunset, tapi karena sudah hampir pukul setengah tujuh, kami pun pulang. Oh, setengah tujuh di Bali seperti jam setengah limanya Jogja hihihii masih merasa aneh aja.
Sampai di hotel saya langsung berenang. Kebetulan hotel ada kolam renangnya.
Selesai berenang, mandi, sholat, dan makan (mie) kami langsung merebahkan badan sambil nonton tv. Enought for today

My Pregnancy (9) ~ 24 Agustus 2018 #bukanpreeklamsia

Jumat, 24 Agustus 2018 Hari ini sebenernya cuma rencana buat kontrol ke bidan aja. Tp realita berkata lain. Pagi menjelang siang, usai b...