Selasa,
3 Maret 2015
Pagi sekali kami bangun. Mandi dan sarapan pagi di hotel. Saya lalu menyiapkan barang-barang untuk travelling selanjutnya. Yap, agenda kami hari ini ke Garuda Wisnu Kencana a.k.a GWK, Pantai Dreamland, Pura Luhur Uluwatu.
3 Maret 2015
Pagi sekali kami bangun. Mandi dan sarapan pagi di hotel. Saya lalu menyiapkan barang-barang untuk travelling selanjutnya. Yap, agenda kami hari ini ke Garuda Wisnu Kencana a.k.a GWK, Pantai Dreamland, Pura Luhur Uluwatu.
1. GWK
Dari hotel kami menuju arah timur (kalau nggak salah sebut arah) , yang jelas kami mengikuti plang saja hehehee. Google maps? Always on. Perjalanan sekitar satu jam dari hotel. Saya sempat berhenti di swalayan dulu untuk beli sunblock. Kemarin lupa nggak persiapan sunblock, alhasil ni kaki belang bingit disengat si raja siang. Salah saya juga sih begaya pake hotpants segala hahaha.
Perjalanan menuju GWK ini melewati Universitaa Udayana Bali. Kanan kiri banyak pepohonan dan memang di daerah ini cukup sejuk. Sampai di GWK kami parkir dan membayar tiket masuk, 50.000/orang. Oh ya, di pintu masuk loket terpampang papan agenda acara GWK. Komplit sekali ada keterangan jam dan nama acaranya. Waktu itu kami sampai di tkp jam10an. Kami berkeliling disekitar GWK sambil berselfie ria. Nggak ketinggalan foto ama Bang Wisnu . Lagi-lagi kami dicegat sama orang, biasa dikasih beras dijidat trus suruh kasih uang seikhlasnya. Di Bali ternyata banyak tempat untuk sembahyangnya, jadi dimana kita berada dan ada itu, pasti diberasin jidatnya . Tuhan memang hebat, bisa memberikan buah akal dan seni macam ini. Lihatlah, maha karya dari tangan seorang senjman menghasilkan patung-patung besar yang membuat kami berdecak kagum. Suasana di GWK menentramkan hati. Sejuk. Juga dengan tempat seluas ini kami disuguhi musik khas bali. Penasaran sama musiknya? Coba googling aja, instrumen karya Gus Teja.
Berhubung hampir jam11, Kami segera ke Theater untuk menyaksikan Tarian Bali. Kira-kira kami menikmati tarian sekitar 45menit. Tak lupa selfie aama penarinya hehehe. Lalu kami berjalan-jalan kembali dan ke mushola yang memang difasilitasi di GWK ini, sholat dzuhur.
Keluar dari GWK kami memutuskan untuk langsung ke Pura Uluwatu. Kata mbah google maps Pantai Dreamland jauh. Jadi yaaa, apa boleh buat. Kami ke Uluwatu.
Dari hotel kami menuju arah timur (kalau nggak salah sebut arah) , yang jelas kami mengikuti plang saja hehehee. Google maps? Always on. Perjalanan sekitar satu jam dari hotel. Saya sempat berhenti di swalayan dulu untuk beli sunblock. Kemarin lupa nggak persiapan sunblock, alhasil ni kaki belang bingit disengat si raja siang. Salah saya juga sih begaya pake hotpants segala hahaha.
Perjalanan menuju GWK ini melewati Universitaa Udayana Bali. Kanan kiri banyak pepohonan dan memang di daerah ini cukup sejuk. Sampai di GWK kami parkir dan membayar tiket masuk, 50.000/orang. Oh ya, di pintu masuk loket terpampang papan agenda acara GWK. Komplit sekali ada keterangan jam dan nama acaranya. Waktu itu kami sampai di tkp jam10an. Kami berkeliling disekitar GWK sambil berselfie ria. Nggak ketinggalan foto ama Bang Wisnu . Lagi-lagi kami dicegat sama orang, biasa dikasih beras dijidat trus suruh kasih uang seikhlasnya. Di Bali ternyata banyak tempat untuk sembahyangnya, jadi dimana kita berada dan ada itu, pasti diberasin jidatnya . Tuhan memang hebat, bisa memberikan buah akal dan seni macam ini. Lihatlah, maha karya dari tangan seorang senjman menghasilkan patung-patung besar yang membuat kami berdecak kagum. Suasana di GWK menentramkan hati. Sejuk. Juga dengan tempat seluas ini kami disuguhi musik khas bali. Penasaran sama musiknya? Coba googling aja, instrumen karya Gus Teja.
Berhubung hampir jam11, Kami segera ke Theater untuk menyaksikan Tarian Bali. Kira-kira kami menikmati tarian sekitar 45menit. Tak lupa selfie aama penarinya hehehe. Lalu kami berjalan-jalan kembali dan ke mushola yang memang difasilitasi di GWK ini, sholat dzuhur.
Keluar dari GWK kami memutuskan untuk langsung ke Pura Uluwatu. Kata mbah google maps Pantai Dreamland jauh. Jadi yaaa, apa boleh buat. Kami ke Uluwatu.
2. Pura Luhur Uluwatu
Perjalanan juga cukup jauh ke Uluwatu ini. Sampai di tkp, kami membayar retribusi. Lupa berapanya yang jelas gak sampai 50k kok. kami diberi selendang warna kuning untuk ditalikan di pinggang. Kurang tahu juga fungsinya apa. Hehehe..
Pura luhur Uluwatu ini kayak semacam bukit. Kalau kita masuk di dalamnya, banyak pepohonan, tapi bukan tipe pohon besar sih. Nah disini banyak monyet berkeliaran. Sepertinya monyet disini memang dianggap suci. Saya sempat meliht bapak-bapak membawa rambutan sekarung. Barangkali memang untuk si monyet-monyet.
Kalau kita sudah sampai dipinggiran pura, kita akan melihat laut luas nan indah. Memang saat itu cuacanya cerah. Angin sepoi-sepoi dan sejuk.
Sewaktu kami jalan untuk melihat pura, si mamas tiba-tiba berteriak
"Mas, awas mas. Awas"
Rupanya ada monyet yang mau mengambil kacamata orang. Si monyet gerakannya cepat sekali, sampai korban tidak sadar.
Mamas saya a.k.a suami, tidak tahu kalau yang dipanggilnya itu ternyata turis.hahaha, pantas saja di mas mas nggak respon . Dikiranya suami, dia indo-china. Putih dan sipit soalnya.
Akhirnya saya bilang ke korban untuk ke pusat informasi.
Memang sih ada peringatan untuk hati-hati dengan barang bawaan seperti kacamata, tas, bungkus plastik, dll. Tapi karena disampaikan lewat TOA dalam bahasa Indonesia, pastilah si turis nggak paham. Yaaa sudah..
Dan kami berjalan lebih waspada. Monyet disini galak-galak .
Pukul 14.00 kami keluar dari Pura Luhut Uluwatu. Tujuan kami selanjutnya ke Joger. Katanya belum afdol kalau belum kesini
Di jalan kami sempat berhenti di warung makan halal, yang jual orang jawa timur. Sederhana, kami makan nasi rames. Harganya disini murah. Lauk telur balado sama es teh. Berdua habis 27.000 seneng deh harga segini hahahaa.. Nyesek soalnya kalau inget makan nasi campur di Tanah Lot (baca.kasusnya di post #2).
Perjalanan juga cukup jauh ke Uluwatu ini. Sampai di tkp, kami membayar retribusi. Lupa berapanya yang jelas gak sampai 50k kok. kami diberi selendang warna kuning untuk ditalikan di pinggang. Kurang tahu juga fungsinya apa. Hehehe..
Pura luhur Uluwatu ini kayak semacam bukit. Kalau kita masuk di dalamnya, banyak pepohonan, tapi bukan tipe pohon besar sih. Nah disini banyak monyet berkeliaran. Sepertinya monyet disini memang dianggap suci. Saya sempat meliht bapak-bapak membawa rambutan sekarung. Barangkali memang untuk si monyet-monyet.
Kalau kita sudah sampai dipinggiran pura, kita akan melihat laut luas nan indah. Memang saat itu cuacanya cerah. Angin sepoi-sepoi dan sejuk.
Sewaktu kami jalan untuk melihat pura, si mamas tiba-tiba berteriak
"Mas, awas mas. Awas"
Rupanya ada monyet yang mau mengambil kacamata orang. Si monyet gerakannya cepat sekali, sampai korban tidak sadar.
Mamas saya a.k.a suami, tidak tahu kalau yang dipanggilnya itu ternyata turis.hahaha, pantas saja di mas mas nggak respon . Dikiranya suami, dia indo-china. Putih dan sipit soalnya.
Akhirnya saya bilang ke korban untuk ke pusat informasi.
Memang sih ada peringatan untuk hati-hati dengan barang bawaan seperti kacamata, tas, bungkus plastik, dll. Tapi karena disampaikan lewat TOA dalam bahasa Indonesia, pastilah si turis nggak paham. Yaaa sudah..
Dan kami berjalan lebih waspada. Monyet disini galak-galak .
Pukul 14.00 kami keluar dari Pura Luhut Uluwatu. Tujuan kami selanjutnya ke Joger. Katanya belum afdol kalau belum kesini
Di jalan kami sempat berhenti di warung makan halal, yang jual orang jawa timur. Sederhana, kami makan nasi rames. Harganya disini murah. Lauk telur balado sama es teh. Berdua habis 27.000 seneng deh harga segini hahahaa.. Nyesek soalnya kalau inget makan nasi campur di Tanah Lot (baca.kasusnya di post #2).
3. Joger
Yeayyy sampai juga kami di mbah Joger. Unik memang merchandise disini. Pabrik kata-kata. Kalau di Jogja namanya Dagadu. Kami membeli kaos Joger dan sepatu. Sebetulnya nggak pengen beli sepatu. Tapi karena suami pengen, ya sudah. Saya jadi pengen juga deh hahaha. Kaos disini juga standar harganya. Sesuai sama kualitas. Untuk harga 80.000 sudah bisa dapat kaos dengan bahan cotton combed, adem, alus, dan jahitan rapi men. Kami belanja habis sekitar 500.000an.
Ohya, sebelumnya kami di Tanah Lot juga belanja. Disana ada toko oleh-oleh yang murah. Duh, lupa nama tokonya. Sunset apa gitu. Pokoknya disini kaosnya ada yang mulai dari 20k ~ . Tersedia juga macam-macam oleh-oleh khas Bali seperti Pie susu, sabun, aromaterapi, teh, ganci, tas, lilin, dll. Recommended banget kalau mau belanja disini. 2013 lalu saya juga belanja oleh-olehnya disini.
Yap, cukup belanjanya. Kami sampai di hotel sekitar pukul 16.30. Cuma drop barang saja trus langsung ke Pantai Kuta dan Legian.
Yeayyy sampai juga kami di mbah Joger. Unik memang merchandise disini. Pabrik kata-kata. Kalau di Jogja namanya Dagadu. Kami membeli kaos Joger dan sepatu. Sebetulnya nggak pengen beli sepatu. Tapi karena suami pengen, ya sudah. Saya jadi pengen juga deh hahaha. Kaos disini juga standar harganya. Sesuai sama kualitas. Untuk harga 80.000 sudah bisa dapat kaos dengan bahan cotton combed, adem, alus, dan jahitan rapi men. Kami belanja habis sekitar 500.000an.
Ohya, sebelumnya kami di Tanah Lot juga belanja. Disana ada toko oleh-oleh yang murah. Duh, lupa nama tokonya. Sunset apa gitu. Pokoknya disini kaosnya ada yang mulai dari 20k ~ . Tersedia juga macam-macam oleh-oleh khas Bali seperti Pie susu, sabun, aromaterapi, teh, ganci, tas, lilin, dll. Recommended banget kalau mau belanja disini. 2013 lalu saya juga belanja oleh-olehnya disini.
Yap, cukup belanjanya. Kami sampai di hotel sekitar pukul 16.30. Cuma drop barang saja trus langsung ke Pantai Kuta dan Legian.
4. Pantai Kuta
Pantai Kuta ramai banget jam segini. Sayang nggak dapet sunset. Ada sih, tapi kurang waaaahhh. Menurut saya biasa saja. Kalau mau dibandingin sama Pantai di daerah Wonosari, kabupaten Gunungkidul, DIY a.k.a asal saya, hehehe jauh lebih bagus pantai daerah saya.
Pantai Kuta ramai banget jam segini. Sayang nggak dapet sunset. Ada sih, tapi kurang waaaahhh. Menurut saya biasa saja. Kalau mau dibandingin sama Pantai di daerah Wonosari, kabupaten Gunungkidul, DIY a.k.a asal saya, hehehe jauh lebih bagus pantai daerah saya.
5. Pantai Legian
Pantai ini sebelahan sama Kuta. Malah kayaknya gak ada batasnya deh. Karena sudah gelap, jadi kami dapet foto siluet hihihiii.. Pantainya juga biasa saja menurut saya. Tetep TOP Pantai Pandawa (baca post #2) .
Pantai ini sebelahan sama Kuta. Malah kayaknya gak ada batasnya deh. Karena sudah gelap, jadi kami dapet foto siluet hihihiii.. Pantainya juga biasa saja menurut saya. Tetep TOP Pantai Pandawa (baca post #2) .
Kami sampai hotel sekitar setengah tujuh. Kami mandi dan sholat maghrib. Dan packing untuk pulang esoknya. Duh sedih banget, waktu terasa terlalu cepat. Sebetulnya belum puas. Belum ke Dreamland, Lovina, Bedugul, dll. Tapi ya tetap disyukurilah hehehe. Alhamdulilah sudah diberi rejeki dan bisa sampai sini.
Sampai disini yaa trip ke Balinya.
Thanks for reading my post
Sampai disini yaa trip ke Balinya.
Thanks for reading my post
Tidak ada komentar:
Posting Komentar